Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang. ibrani 12:15
Kepahitan adalah akar ! Akar pada umumnya berada di bawah tanah. Kita tidak melihat berapa dalam akar itu tertanam di dalam tanah. Yang kita bisa lihat dari sebuah pohon adalah batang, ranting, daun dan buah-buahnya. Kegeraman, kemarahan, pertikaian, fitnah, dan segala yang jahat bukanlah akar, tetapi buah. Kalau mau membereskan masalah kemarahan, pertikaian, kegeraman dan segala yg jahat…cabut akarnya.
Orang yang memiliki akar pahit akan mengasilkan buah-buah ; percabulan, kecemaran, hawa nafsu, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah (Gal 5:19-20).
Akar pahit adalah racun rohani yang paling berbahaya. Orang-orang yang memiliki akar pahit akan menimbulkan kekacauan dan meracuni banyak orang disekitarnya.
Pertanyaannya, apa yang menyebabkan orang dapat memiliki akar pahit ?
Menurut ayat di atas penyebabnya adalah orang menjauhkan diri dari kasih karunia. Keluar dari kasih karunia dan kembali hidup dibawah hukum taurat ! Mengapa orang yang berada di bawah taurat mudah mengalami akar pahit ? karena taurat adalah habitat yang cocok untuk bertumbuhnya akar pahit.
Taurat secara umum mengandung nilai-nilai ; timbal balik, bersyarat dan tuntutan. Ketika orang yang hidup dibawah taurat diperlakukan tidak adil, maka dia akan menuntut diperlakukan adil, dan bila tidak memperolehnya, maka kepahitan akan tertanam di hatinya. Ketika orang berada dibawah taurat memberikan perhatian kepada orang yang dikasihinya, dan kemudian dia tidak memperoleh balasan, hatinya mulai pahit. Orang-orang yang memilih hidup dibawah taurat, melakukan segala sesuatu dengan harapan ada timbal balik (lihat Mat 7:12). Ketika mereka tidak memperolah balasan atas perbuatan baik yang mereka lakukan, munculah kepahitan.
Nah, dibawah kasih karunia selalu tersedia kasih tanpa syarat dan pengampunan tanpa batas. Ini habitat yang sama sekali tidak cocok untuk benih kepahitan. Di bawah kasih karunia, apapun yang dilakukan tidak menuntut imbal balik atau balasan. Kebaikan yang dilakukan dimotivasi oleh karena telah menerima kebaikan Allah. Di bawah kasih karunia, perlakukan buruk akan dibalas dengan pengampunan. Kejahatan akan dibalas dengan doa.
Kalau anda ingin bebas dari akar pahit, jangan menjauh dari kasih karunia, jangan kembali kepada taurat.
Tinggalkan Balasan