Apakah anda bahagia? Apakah sesungguhnya bahagia itu ? Bukankah semua orang di bumi ini mengejar kebahagiaan? Apakah anda juga sedang mengejar kebahagiaan itu?
Kalau anda tidak memahami arti bahagia yang sejati, jangan-jangan anda sedang mengejar bayangan saja. Kalau anda tidak mengerti apa itu kebahagiaan, mungkin apa yang sedang anda kejar hari ini adalah kesia-siaan.
Mari kita lihat alkitab kita untuk mengerti arti kebahagiaan yang sejati. Rasul Paulus dalam kitab Roma 4 : 5-7 berkata demikian :
Seperti juga Daud menyebut BERBAHAGIA orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya; Berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya.
Menurut ayat tersebut, orang yang berbahagia adalah orang yang dibenarkan bukan berdasarkan perbuatannya !!! Dibenarkan bukan karena usahanya!!!. Dibenarkan karena menerima pengampunan, ditutupi dosanya, dan kesalahannya tidak diperhitungkan.
Apakah yang dimaksud dibenarkan itu? Secara sederhana artinya “dijadikan benar” atau “menjadi orang benar”. Arti lebih dalam lagi adalah:
- Kita dijadikan layak di hadapan Allah,
- Kita senantiasa diterima di hadapan Allah
- Kita memiliki hubungan dengan Allah
- Status kita kudus di hadapan Allah.
Anda dan saya dapat memiliki status baru sebagai orang benar hanya dengan percaya kepada karya salib dan menerima pengampunan yang sempurna dari Tuhan Yesus.
Coba simak 2 Korintus 5:21 dibawah ini :
Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Hanya Allah yang dapat membenarkan anda. Allah membayar harga pengampunan dosa dengan menimpakan dosa dan hukumannya pada tubuh Tuhan Yesus di kayu salib.
Kita berbahagia kalau hubungan kita dengan Allah pulih. Kita bahagia kalau kita layak di hadapan Allah. Kita bahagia kalau senantiada diterima Allah.
Untuk menjadikan anda benar, Allah telah menyediakan pengampunan dosa yang sempurna. Ibrani 10:10 Dan karena kehendaknya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.
Apapun prestasi yang anda capai, kekayaan yang anda diperoleh, kekuasaan yang digenggam, semuanya itu tidak ada artinya dan sia-sia apabila anda tidak memiliki hubungan baik dengan Allah.
Kebahagiaan bukanlah memiliki apa yang ada di bumi, tetapi memiliki hubungan dengan Sang Pencipta bumi ini.
Kebahagiaan adalah ketika anda dimiliki dan memiliki Allah dalam hidup ini.
Kekayaan, prestasi, kekuasaan hanyalah bonus dari kebahagiaan. Bila anda memiliki kebahagian sejati, maka semuanya itu akan ditambahkan Allah. (Bdk Matius 6:33).