“Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam”. Mazmur 1:1-2
Dalam ayat di atas Daud menjelaskan siapa orang yang berbahagia, yaitu yang menhukai taurat dan merenungkan taurat siang dan malam (merenungkan Taurat Tuhan secara terus menerus). Apakah mungkin siang dan malam (terus menerus) kita dapat merenungkan Taurat Tuhan? Dalam era digital saat ini, sebenarnya mungkin saja. Saat ini tersedia alkitab dalam gadget, baik teks maupun berbentuk suara. Tetapi dengan segala kesibukan, rasanya tetap saja banyak keterbatasannnya.
Mari kita pelajari arti “merenungkan taurat siang dan malam” dalam konsep perjanjian baru. Dalam Yohanes 1:14 dijelaskan bahwa Firman itu telah menjadi manusia. Firman itu adalah Tuhan Yesus. Tuhan Yesus adalah firman yang hidup.
Jadi semakin jelas, apabila kita memiliki Tuhan Yesus di dalam roh kita, maka kita secara otomatis dapat merenungkan Tuhan Yesus, atau lebih sederhana kita dapat berkomunikasi terus menerus tanpa batasan apapun. Sekalipun sedang sibuk, Tuhan Yesus tetap ada dalam roh kita, dan kita dapat menyapa-Nya.
Lalu bagaimana caranya supaya Tuhan Yesus tinggal dalam roh kita (dalam hati kita)? Apa syaratnya? Kita harus kudus, tak bercacat dan tak bercela di hadapan-Nya. Bagaimana mungkin itu dapat terjadi???
sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya. Kolose 2:22
Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus. Ibrani 10:10
Itulah mujizat terbesar yang terjadi ketika kita percaya kepada Tuhan Yesus, percaya kepada pengorbanan-Nya sampai mati di kayu salib, percaya pada kebangkitan-Nya, percaya bahwa Dia adalah Tuhan yang akan datang kembali. Oleh karena itu, berserulah kepada Tuhan Yesus, untuk menerima pengampunan dan keselamatan. Maka roh kita menjadi baru, kudus dan tak bercacat.
Pengorbanan Yesus di kayu salib (darah-Nya yang tertumpah) membuat mujizat :
- Kita menjadi ciptaan baru
- Memiliki roh yang baru
- Kudus dan tak bercela selamanya
- Sehingga Roh Kristus diam dalam kita
Yang berbahagia adalah mereka yang memiliki Kristus dalam hatinya, menyenangi Dia, dan terhubung senantiasa dengan Dia.