Korban

….. dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan. Ibrani 9:22

Hari ini saudara-saudara kita kaum Muslim di Indonesia dan seluruh dunia sedang melaksanakan hari raya idul adha / kurban. Jutaan hewan kambing dan sapi disembelih dan darahnya tercurah di bumi ini.

Hari ini ada baiknya kita juga belajar dari Alkitab tentang korban. Sejak semula Allah sudah menetapkan bahwa untuk pengampunan dosa hanya ada satu jalan, melalui korban (darah tercurah). Korban terjadi dari mulai zaman Adam, Abraham, Musa, dan puncaknya korban paling sempurna, yaitu Tuhan Yesus, Sang Anak Domba Allah.

Pada saat Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, hubungan mereka dengan Allah menjadi rusak. Dosa menyebabkan mereka takut berjumpa dengan Allah. Dosa menyebabkan mereka lebih menyadari kedagingan daripada manusia roh. Mereka mencoba menutupi akibat dosa atau ketelanjangannya dengan membuat pakaian dari daun pohon Ara. Tapi itu bukan cara Allah. Kemudian Allah menumpahkan darah binatang, dan menggunakan kulitnya untuk dipakaikan kepada Adam dan Hawa. “Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka. Kejadian 3:21.

Mengapa persembahan kain ditolak sedangkan Habel diterima ? Kain mempersembahkan hasil pertanian sedangkan Habel mempersembahkan korban dari kambing dombanya. Hanya ada satu cara untuk pengampunan dosa; korban (darah tercurah).

Alkitab terus memperlihatkan kisah korban, setelah Adam, Habel, kemudian Nuh, Abraham, Ishak, Yakub, dan secara khusus diatur lebih detil lagi pada zaman Musa dalam kitab taurat. Kemudian dilanjutkan pada zaman nabi-nabi.

Ribuan tahun darah korban dari binatang dicurahkan. Lalu bagaimana dengan masa kini? Penumpahan darah melalui Pengorbanan hewan telah selesai ketika Tuhan Yesus mengorbankan diriNya di kayu salib. Yesus Sang Anak Domba Allah telah dikorbankan untuk pengampunan dosa seluruh dunia.

Kalau dalam perjanjian yang lama, hewan-hewan dikorbankan untuk pengampunan dosa, tetapi itu tidak dapat menuntaskan dosa sepenuhnya (hanya menutupi). Dan itu dilakukan berulang-ulang. Tetapi oleh pengorbanan Tuhan Yesus, dosa diampuni sekali untuk selamanya. Tuhan Yesus hanya sekali saja mengorbankan diriNya!!!

Ibarani 10:10-14

10. karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.

11 Selanjutnya setiap imam melakukan tiap-tiap hari pelayanannya dan berulang-ulang mempersembahkan korban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa.

12 Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah,

13 dan sekarang Ia hanya menantikan saatnya, di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya.

14 Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.

Hari ini, mari kita mengingat karya salib-Nya. Kalau dahulu untuk pengampunan dosa, orang harus berusaha mendapatkan hewan korban dan itu dilakukan berulang kali untuk pengampunan dosa, sekarang korban itu disediakan Allah untuk kita. Kalau darah kambing domba menutup dosa setahun ke belakang, darah Tuhan Yesus menghapus dosa kita dahulu, sekarang dan yang akan datang. Dahulu perlu korban berulang-ulang, sekarang oleh satu persembahan korban Tuhan Yesus, dosa kita diampuni selamanya.

Pengampunan dosa melalui korban darah Yesus mengubah status kita, dari orang berdosa menjadi orang benar (anak Allah). “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” 2 Korintus 5:21

“Bapa di sorga, aku bersyukur karena kasih Mu yang sangat besar, Engkau menyerahkan Anak-Mu yang tunggal menjadi korban penebus dosa. Aku percaya pengorbanan Tuhan Yesus sekali untuk selamanya mengampuni dosaku selamanya, mengubah statusku dari orang berdosa menjadi orang benar. Amen.”

Komentar ditutup.

Blog di WordPress.com.

Atas ↑

%d blogger menyukai ini: