“Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” Matius 4:4
Dengan tegas Tuhan Yesus mengajarkan bahwa kehidupan yang normal itu bukan dari makanan saja ! Bukan hanya makanan dan minuman !. Kehidupan yang normal itu adalah kalau kita makan & minum dan juga mendengar suara Tuhan. Dalam Yohanes 10:27 di jelaskan “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku. Setiap domba mendengar suara gembalanya. Anak-anak Tuhan yang mengikuti Tuhan seharusnya mendengar suara Tuhan. Bagimana mau mengikut Tuhan kalau tidak dapat mendengar suara-Nya ? Tuhan Yesus adalah Firman yang Hidup, Roti dari sorga. DIA selalu berbicara kepada umat-Nya melalui Roh kudus. Sampai hari ini, DIA terus berbicara menuntun domba-domba-Nya. Apakah kita mendengar suara-Nya ?
Perhatikan ilustrasi gembala dan domba-dombanya di bawah ini. Domba mengenal suara gembalanya. Kalau ada suara lain, domba-domna tersebut tidak sedikitpun menoleh.
Bagi sebagian orang, mereka beranggapan Tuhan sudah tidak berbicara lagi, karena sudah ada alkitab. Menurut saya ini sangat keliru. Firman-Nya tidak pernah batal; bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tapi karena mendengar suara Tuhan. Dalam kita Roma 10:17 dijelaskan demikian :”Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus“. Perhatikan dalam ayat tersebut PENDENGARAN disebut dua kali !!! Berarti sangat penting dipahami bahwa iman itu muncul karena mendengar suara Tuhan. Iman timbul karena mendengar ! Bukan karena mambaca.
Lalu bagaimana dengan membaca Alkitab atau firman Tuhan yang tertulis? Itu sangat penting untuk dibaca, dipelajari dan direnungkan. Dengan membaca alkitab, kita belajar untuk mengenal Tuhan Yesus, juga kita sedang mengubah pola pikir supaya memudahkan Roh kudus berbicara kepada kita. Membaca alkitab atau merenungkan Firman yang tertulis itu memperbesar kapasitas kita untuk dapat mendengar suara Tuhan. Suara Tuhan tidak akan pernah bertolak belakang dengan firman Tuhan yang tertulis itu. Bahkan seringkali Roh kudus memakai firman Tuhan yang kita renungkan untuk berbicara kepada kita. Roh kudus mengambil perbendaharaan firman di hati kita dan dihidupkan menjadi Rhema, sehingga hati kita berkobar-kobar.
Alitab pertama kali dicetak pada abad 15. Pernahkah saudara berpikir, bagaimana jemaat abad pertama sampai dengan abad 15 dapat bertumbuh tanpa ada alkitab tercetak seperti sekarang ini ? Bagaimana jemaat mula-mula yang dikisahkan dalam Kisah para rasul bertumbuh ? Saat itu Alkitab belum ada. Jemaat bertumbuh karena dituntun oleh Roh kudus. Jemaat bertumbuh karena mendengar suara Tuhan. Seharusnya jemaat sekarang lebih bertumbuh dari jemaat sebelum ada alkitab. Kita sekarang ini bukan hanya punya Roh kudus, tetapi juga firman yang tertulis dalam alkitab.
Kegagalan jemaat sekarang mengalami pertumbuhan seperti jemaat mula-mula karena seringkali menempatkan alkitab lebih dari Roh kudus. Jemaat memperlajari alkitab tanpa mengalami perjumpaan dengan Tuhan Yesus, firman yang hidup itu. Alkitab itu menuntun kita mengalami perjumpaan dengan Tuhan Yesus. Perhatikan Lukas 24:27 “Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi”. Seluruh kitab suci menuliskan tentang Yesus ! Alkitab menuntun kita mengalami perjumpaan dengan Tuhan Yesus, dan dalam perjumpaan itu kita mendengar suara-Nya.
Jangan lewatkan satu haripun tanpa kerinduan mendengar suara-Nya, apakah secara langsung atau melalui perenungan alkitab. Sama seperti kita membutuhkan makanan setiap hari, kitapun membutuhkan suara-Nya.