Tanya Jawab Serputar Persepuluhan

  1. Apakah persepuluhan alkitabiah (sesuai firman Tuhan dalam Alkitab) ?

Ya, Alkitab mencatat tentang persepuluhan, tetapi tidak semua yang tercatat dalam akitab berlaku untuk kita. Misalnya tentang kewajiban  mempersembahkan korban, sudah tidak berlaku lagi. Termasuk kewajiban persepuluhan sudah tidak berlaku bagi orang-orang yang hidup dalam perjanjian baru.

  1. Apakah persepuluhan berlaku juga untuk orang-orang Kristen ?

Tidak. Persepuluhan secara spesifik hanya berlaku untuk orang-orang Israel (dibawah hukum taurat). Tuhan yang memerintahkan orang Israel untuk memberikan persepuluhan.

Lanjutkan membaca “Tanya Jawab Serputar Persepuluhan”

Taurat

TAURAT

Di dalam Taurat Perjanjian Lama terdapat lebih dari enam ratus hukum, tepatnya diperinci dalam 613 perintah yang diberi istilah 613 Mitsvot. Diharapkan agar orang-orang Israel menaatinya sebagai bukti kesetiaan mereka kepada Allah. Hanya empat di antara tiga puluh sembilan kitab Perjanjian Lama berisi hukum-hukum ini: Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan. Walaupun ada banyak materi lain dalam setiap buku ini di samping daftar hukum-hukum ini, kitab-kitab ini masih disebut sebagai kitab taurat. Kitab Kejadian, yang tidak berisi suatu perintah pun yang dipandang sebagai bagian dari sistem hukum Israel, secara tradisional disebut kitab taurat juga. Jadi, kita dapat mulai mengerti dengan segera bahwa tidak ada persesuaian yang tepat di antara apa yang kita sebut hukum taurat ( תורה – TORAH) dan apa yang oleh Perjanjian Lama disebut kitab-kitab taurat ( ספר התורה – SEFER HATORAH).

Hal selanjutnya yang menyulitkan gambaran bagi kebanyakan orang Kristen ialah bahwa kadang-kadang kelima kitab yang pertama di Perjanjian Lama, yaitu Kejadian sampai Ulangan, disebut sebagai satu kitab. Misalnya, sesudah kematian Musa, Yosua mendorong umat Israel agar tetap setia kepada Tuhan Allah mereka.

* Yosua 1:8
LAI TB, Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
KJV, This book of the law shall not depart out of thy mouth; but thou shalt meditate therein day and night, that thou mayest observe to do according to all that is written therein: for then thou shalt make thy way prosperous, and then thou shalt have good success.

Lagi pula, di dalam Perjanjian Baru, kadang-kadang Taurat disebut dalam suatu cara yang menjelaskan bahwa yang sebenarnya dimaksudkan adalah seluruh Perjanjian Lama, karena fungsi kebanyakan kitab Perjanjian Lama umumnya adalah menjelaskan dan menerapkan Taurat yang terdapat dalam Pentateukh.

Akan tetapi, dalam kebanyakan contoh bila Taurat disebut di dalam Alkitab, itu berarti kumpulan materi yang mulai dari Keluaran 20 dan terus sampai ke akhir kitab Ulangan. Bahkan dengan melihat sepintas lalu pada bagian alkitab ini dengan segera kita akan mengetahui bahwa tidak semua yang ada di situ berbentuk perintah. Tetapi mayoritas dari isi dalam Keluaran 20 hingga Ulangan 33 adalah perumusan hukum dan itu sebabnya kita menyebutnya hukum taurat Perjanjian Lama.

Persoalan yang paling sulit bagi kebanyakan orang Kristen berkenaan dengan perintah-perintah ini adalah persoalan hermeneutis, bagaimana perumusan hukum ini berlaku untuk kita, atau adakah itu berlaku untuk kita? Oleh karena hal ini penting sekali, maka kita memulai tulisan ini dengan beberapa pengamatan tentang orang-orang Kristen dan Taurat (hukum-hukum), yang sebaliknya akan membantu dalam pembahasan eksegetis.

I. ORANG KRISTEN DAN TAURAT PERJANJIAN LAMA

Jikalau Anda seorang Kristen, apakah Anda diharapkan untuk menaati hukum taurat Perjanjian Lama? Jika memang demikian, bagaimana mungkin Anda dapat membersembahkan korban seperti daging binatang (Imamat 1 – 5)? Sebenarnya, jika Anda membunuh dan membakar binatang seperti yang dipaparkan dalam Perjanjian Lama, mungkin Anda akan ditahan karena kekejaman terhadap hewan! Tetapi jika Anda tidak lagi diharapkan untuk menaati taurat Perjanjian Lama, mengapa Yesus mengatakan, “Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi” (Matius 5:18)? Pertanyaan ini memerlukan jawaban, suatu jawaban yang menuntut kita melihat cara taurat Perjanjian Lama. Apakah masih merupakan tanggung jawab yang diwajibkan pada orang Kristen, yaitu cara-cara kita masih diwajibkan untuk menaati setiap atau semua perintah dalam Keluaran 20 hingga Ulangan 33?.

Ada enam garis pedoman awal yang disarankan untuk mengerti hubungan orang Kristen dengan taurat Perjanjian Lama. Garis-garis pedoman itu sendiri dimaksudkan untuk membantu kita menyesuaikan diri ke arah penghargaan yang semestinya terhadap Taurat.

Lanjutkan membaca “Taurat”

Religion vs Grace (Kasih Karunia)

Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia. Roma 6:14

Kabar baik….kita yang percaya kepada pengorbanan Yesus, kematian dan kebangkitan-Nya tidak lagi berada di bawah hukum taurat, tetapi di bawah kasih karunia. Hukum taurat, menitikberatkan perbautan baik sebagai syarat untuk diterima dan diberkati Allah. Kebalikannya, kasih karunia menitikberatkan pada pengampunan dan pembenaran kepada setiap orang yang percaya kepada pengorbanan Yesus.

Taurat disebut juga hukum kutuk dan berkat. Taat akan diberkati, tidak taat menerima kutuk.  Manusia dinilai berdasarkan perbuatannya. Sedangkan kasih karunia, disebut juga perjanjian berkat, dimana setiap orang yang menerima Yesus sebagai Tuhan dinilai berdasarkan perbuatan dan ketaatan Yesus.

Taurat bukan hanya ada di perjanjian lama. Dunia mengenal taurat dengan baik.  Agama-agama di dunia berbasiskan perbuatan dan amal baik didalam hubungan dengan Tuhan. Taurat sangat normal dan dikenal dunia, bahkan mereka yang atheis sekalipun. Dunia mengenal merit system. Seseorang dinilai berdasarkan prestasi yang dicapainya.

Kasih karunia adalah hal yang di atas normal alias supernatural. Diluar jangkauan nalar manusia normal. Mengapa demikian? bagaimanakah mungkin ada Tuhan yang mau mati bagi orang berdosa. bagaimanakah mungkin, Allah mau turun ke bumi dan menjadi sama seperti seorang manusia…kemudian mati dengan cara yang mengerikan di kayu salib? Kasih karunia…..sebuat tindakan yang tidak normal, namun itu adalah fakta. 2000 tahun yang lalu, Dia sudah membayar segala dosa dan pelanggaran manusia…supaya hari ini saudara dan saya memperoleh pengampunan yang sempurna dan kembali kepada hubungan yang intim dengan sang pencipta. Kasih karunia adalah inti dari kabar baik (Gospel)

berikut sebuah perbandingan antara Religion dan Gospel

Blog di WordPress.com.

Atas ↑