Allah yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia. I Koritus 1:9
Dosa memisahkan manusia dengan pencipta-Nya. Inilah akar penyebab manusia tidak bahagia. Selama manusia tidak memiliki persekutuan dengan Tuhan Yesus, maka selama-lamanya tidak akan pernah berbahagia, bahkan sampai pada kekekalan. Manusia diciptakan Allah untuk hidup dalam hadirat-Nya dan bersekutu dengan Dia. Lihatlah Adam dan Hawa di taman Eden, mereka dapat berkomunikasi dengan Allah, bahkan mereka dapat mendengar langkah kaki Allah. Itulah esensi manusia diciptakan Allah; bersekutu dengan Dia, dan dalam persekutuan itu manusia diberikan mandat untuk mengelola dan memelihara bumi. Jadi, dalam rencana Allah, manusia menguasai bumi dalam persekutuan dengan DIA, bukan dilakukan sendiri.
Ketika manusia karena dosa kehilangan persekutuan dengan Allah, maka dia mulai dikejar ketakutan akan maut (Bdk Ibrani 2:15), kehilangan kebahagiaan. Keberadaan sebagai orang berdosa diwarisi karena dosa Adam harus diselesaikan. Sama seperti Adam menerima pembenaran dengan menerima pakaian dari kulit binatang, kita juga harus menerima pembenaran Allah setelah menerima pengampunan dosa melalui karya salib Kristus; darah yang tertumpah. Lihat 2 Korintus 5:21 (BIS) “Kristus tidak berdosa, tetapi Allah membuat Dia menanggung dosa kita, supaya kita berbaik kembali dengan Allah karena bersatu dengan Kristus.” Hubungan kita dengan Allah pulih ketika kita bersatu dengan Kristus. Kita bersatu dengan Kristus setelah percaya kepada pengorbanan Dia di kayu salib; percaya kepada kuasa pengampunan dalam darah Yesus.
Lanjutkan membaca “Bahagia, memiliki persekutuan dengan Tuhan Yesus”